Selasa, 10 Mei 2016

Bagaimana hujan asam bisa terjadi?


Hujan menjadi salah satu fenomena alam yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi. Coba bayangkan jika hujan tidak terjadi, bumi akan menjadi seperti gurun seperti gurun sahara di afrika. Air menjadi sumber kehidupan di bumi, kita bisa mengambil contoh pada tubuh kita yang 80% tersusun atas cairan.


Kita mengenal hujan sebagai titik-titik air yang jatuh dari angkasa yang berasal dari air yang sebelumnya menguap dari air yang terdapat di daratan baik itu dari danau, sungai, ataupun laut.

Tapi bagaimana jika hujan yang kita dapatkan bukan hujan yang biasanya, bukan menyebabkan tumbuhan menjadi subur malah menyebabkan tumbuhan mati. Hujan ini disebut hujan asam yang dapat menyebabkan tumbuhan mati, kulit melepuh, dan bahkan karat pada logam.

Pada umumnya air hujan memiliki pH 5,6 sehingga memiliki struktur yang sedikit asam. Ini disebabkan karena kandungan karbondioksida pada atmosfer yang bereaksi dengan air membentuk H2CO3 atau biasa kita kenal dengan asam karbonat. Ini merupakan asam lemah yang bermanfaat karena dapat melarutkan mineral pada tanah yang berguna untuk tumbuhan.

Tetapi ketika asap hasil pembakaran batu bara dari industri, asap hasil pembakaran pada kendaraan bermotor yang berupa sulfur  terlepas ke atmosfer maka akan bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur oksida.

Lalu sulfur oksida ini akan bereaksi dengan titik-titik air yang terdapat di awan menghasilkan asam sulfat yang mudah larut yang akan jatuh bersama air hujan. Air inilah yang nantinya akan menyebabkan kematian banyak makhluk hidup di bumi seperti mikroorganisme, tumbuhan, dan yang lainnya.

Selain menyebabkan kematian massal makhluk hidup juga menyebabkan karat pada logam seperti bodi mobil, rangka bangunan, dan jembatan. Mengapa bisa demikian? Karena kadar pH hujan asam itu sendiri yang dapat mencapai 2,6. Bagaimana tidak logam tidak berkarat?

Makin banyaknya kendaraan menjadi kontributor sebagai pencemar udara. Oleh karena itu sudah seharusnya kita mengurangi polusi asap yang sudah melewati ambang batas ini dengan tidak memperparah udara yang telah tercemar ini. Dan terus menjaga alam ini agar dapat juga dinikmati oleh generasi penerus kita. Siapa lagikan yang dapat memperbaikinya selain kita sendiri?

[Exceed]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dimohon komentarnya...