
Kita mengenal hujan sebagai
titik-titik air yang jatuh dari angkasa yang berasal dari air yang sebelumnya
menguap dari air yang terdapat di daratan baik itu dari danau, sungai, ataupun
laut.
Tapi bagaimana jika hujan yang
kita dapatkan bukan hujan yang biasanya, bukan menyebabkan tumbuhan menjadi
subur malah menyebabkan tumbuhan mati. Hujan ini disebut hujan asam yang dapat
menyebabkan tumbuhan mati, kulit melepuh, dan bahkan karat pada logam.
Pada umumnya air hujan memiliki
pH 5,6 sehingga memiliki struktur yang sedikit asam. Ini disebabkan karena kandungan
karbondioksida pada atmosfer yang bereaksi dengan air membentuk H2CO3 atau biasa
kita kenal dengan asam karbonat. Ini merupakan asam lemah yang bermanfaat
karena dapat melarutkan mineral pada tanah yang berguna untuk tumbuhan.
Tetapi ketika asap hasil pembakaran
batu bara dari industri, asap hasil pembakaran pada kendaraan bermotor yang
berupa sulfur terlepas ke atmosfer maka
akan bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur oksida.
Lalu sulfur oksida ini akan
bereaksi dengan titik-titik air yang terdapat di awan menghasilkan asam sulfat
yang mudah larut yang akan jatuh bersama air hujan. Air inilah yang nantinya akan
menyebabkan kematian banyak makhluk hidup di bumi seperti mikroorganisme,
tumbuhan, dan yang lainnya.
Selain menyebabkan kematian massal makhluk
hidup juga menyebabkan karat pada logam seperti bodi mobil, rangka bangunan,
dan jembatan. Mengapa bisa demikian? Karena kadar pH hujan asam itu sendiri
yang dapat mencapai 2,6. Bagaimana tidak logam tidak berkarat?
Makin banyaknya kendaraan menjadi
kontributor sebagai pencemar udara. Oleh karena itu sudah seharusnya kita
mengurangi polusi asap yang sudah melewati ambang batas ini dengan tidak
memperparah udara yang telah tercemar ini. Dan terus menjaga alam ini agar dapat juga dinikmati oleh generasi penerus kita. Siapa lagikan yang dapat memperbaikinya selain kita sendiri?
[Exceed]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dimohon komentarnya...