Tumbuhan menjadi bagian
yang tidak terlepas dari kehidupan makhluk hidup di bumi ini khususnya
kita sebagai manusia. Sebagai manusia kita tidak dapat hidup tanpa oksigen yang
dihasilkan oleh tumbuhan. Daun tumbuhan yang hijau dan segar menyebabkan kita
dapat bertahan hidup hingga sekarang.Kadang kita melihat daun tumbuhan yang gugur baik karena faktor eksternal seperti angin ataupun karena faktor internal disebabkan mekanisme sistem pada tumbuhan itu sendiri seperti menggugurkan daun ketika kemarau tiba. Yang menjadi pertanyaannya adalah mengapa ketika daun gugur warnanya berubah dari sebelumnya hijau menjadi cokelat atau merah?
Sebelumnya kita akan mengenal tentang proses
hiperkompleksitas. Proses hiperkompleksitas adalah proses bagaimana zat kimia
organik yang melibatkan hormon dan perubahan warna yang beragam bergantung
terhadap kondisi dari cahaya dan suhu lingkungan.
Pertama kita akan membahas dari warna terluar dan yang
paling dominan yang terdapat pada daun yaitu kloroplas. Kloroplas merupakan
organel pada daun yang berfungsi dalam proses fotosintesis pada tumbuhan. Disaat
daun masih hidup dan tumbuh dengan sehat, pigmen hijau mendominasi pada daun
tapi dibalik pigmen hijau tersebut terdapat pigmen lain yaitu karotenoid.
Setelah klorofil, Karotenoid ialah pigmen yang selanjutnya
akan muncul pada tumbuhan yang menyebabkan warna kuning dan oranye pada daun. Ketika
suhu semakin dingin, zat klorofil pada daun akan mati dikarenakan zat klorofil
pada daun hidup optimal pada suhu tropis. Dikarenakan klorofil daun yang mati
maka warna-warna seperti kuning dan oranye akan muncul.
Lalu ketika sel-sel pada daun telah mati
dan rusak, maka terjadilah prose pembusukan alami, pada kondisi ini diproduksi
senyawa kimia pahit yang disebut tanin. Kemudian, pada kondisi inilah warna
daun menjadi kecokelatan dikarenakan sudah tidak adanya pigmen yang terdapat
pada daun dan proses pembusukan yang
terjadi di daun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dimohon komentarnya...