Jumat, 13 Mei 2016

Mengapa bisa kita menangis pada saat kita mengiris bawang?


Salah satu bahan dapur yang paling sering digunakan yakni bawang. Sebagai penambah cita rasa masakan bawang merupakan bahan yang paling tidak terlupakan dalam memasak suatu makanan apalagi makanan indonesia. Kita dapat lihat sendiri ketika ibu kita sendiri memasak ataupun para koki ketika memasak.


Mungkin kita pernah disuruh untuk membantu ibu kita untuk memasak. Seperti membantu menggoreng, mengupas buah, ataupun mengiris bawang. Mungkin ketika kita mengiris bawang seketika itu juga kita tiba-tiba ingin menangis padahal hanya mengiris bawang.

Ketika bawang diiris otomatis sel-sel bawang akan pecah dan akan mengeluarkan gas yang biasa disebut propanethial sulphoxide. Ketika gas tersebut mengenai air pada mata kita maka akan bereaksi menghasilkan sulphuric acid dalam kadar yang ringan.

Karena zat sulphuric acid yang terbentuk maka neuron pada mata akan mengirimkan sinyal ke otak. Kemudian otak akan mengirimkan sinyal ke mata untuk memproduksi air mata lebih banyak agar tersebut dapat hilang. Karena zat tersebut dianggap zat asing oleh otak.

Hal-hal yang dapat dilakukan agar mencegah ini yaitu dapat dengan menyimpan bawang di freezer sebelum diiris. Suhu yang dingin menyebabkan enzim yang dilepaskan oleh bawang akan dilepaskan secara perlahan karena suhu yang dingin tersebut. Enzim tersebut juga tidak bekerja optimal pada suhu yang dingin.

Hal lain yang dapat dilakukan yaitu dengan memakai kacamata sehingga gas tidak langsung terkena mata. Bisa juga dengan saat kita mengiris bawang kita mengunyah permen karet karena ketika mengunyah kita aktif menggerakkan mulut sehingga memacu pernapasan kita, gas yang dikeluarkan pun tidak langsung mengenai mata karena terhembus oleh napas kita.

[Exceed]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dimohon komentarnya...